Salah satu Karyawan saya mengeluh tentang susahnya berhenti merokok sebut saja namanya Waridi.
Dia adalah Kepala Gudang di tempat saya bekerja.
"Sebungkus rokok seharga Rp 8000,- pasti saya habiskan dalam dua hari pak" Ujar Mas Waridi perlahan.
Beberapa hal yang saya sampaikan pada pertemuan pertama saya adalah…
Dengan mantab saya berkata:
" Mas, berhenti merokok ternyata mudah kok!"
" Mas, tahu nggak berapa uang yang dihabiskan dalam dua minggu?"
Mas Waridi menjawab mantab: "Tahu lah pak, Rp 56.000,-"
Saya (S) : " Mas, tolong nanti beli sepatu seharga Rp 56.000,- untuk hadiah anak mas!"
Mas Waridi (W) : "Lalu?"
S: "Lalu simpan saja, itu akan kita berikan dua minggu lagi"
"Itu adalah hadiah kebahagiaan Mas W, karena berhenti merokok, yang akan diberikan kepada ananda sebagai bukti komitment cinta Mas W kepada ananda"
W: "OK, lalu?"
S: "Mulai detik ini sampai dua minggu ke depan, berhenti merokok, karena uang untuk merokok anda sudah digantikan dengan sepatu cantik milik ananda"
W: "Kalau saya besok pagi-pagi ingin merokok?"
S: "Minum air putih dua gelas, lalu lihat sepatu cantik buah dari perjuangan anda melawan keinginan merokok"
W: "Tapi nanti saya setelah dua minggu, boleh merokok lagi?"
S: "Itu tidak terlalu penting"
S: "Bagaimana, siap untuk mencoba program ini?"
W: "OK, siap pak…"
Lalu setelah mendapat komitmen dari mas Waridi, saya akhiri pertemuan hari itu dengan berkomitmen mendukung program ini dengan mencatat tanggal day 1 (25 April 2009) dan tanggal dua minggu dari sekarang... juga berpesan untuk segera menyebar luaskan komitmen berhenti merokok ini kepada istri, anak, keluarga dan teman-teman mas Waridi...
be continued...
Minggu, 26 April 2009
Jumat, 03 April 2009
Hingga Hilangnya PELUANG...
Pagi itu dua tahun dua tahun yang lalu …
Seseorang telah membuat laporan bahwa tanggul penahan itu sudah mulai menipis
Mereka acuhkan!
Pagi itu dua bulan yang lalu …
Retakan di tanggul penahan telah nampak
Mereka masih acuhkan
Pagi itu dua hari yang lalu …
Semua terasa biasa saja…
Terbiasa dengan kondisi yang ada…
Walaupun luapan air mulai mengalir meluap ke selokan...
Diacuhkan dan mengacuhkan…
Pagi itu dua jam yang lalu air bergemuruh… mereka masih acuh
Pagi itu air mengamuk
Banjir bandangnya mengingatkan
"Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang benar-benar hilang kecuali peluang" (James Arthur Ray)
Luluh lantak peluang sudah hilang tak bisa berulang…
Semua terluka di SITU GINTUNG….
… Juga ketika pagi ini kubangun dari tidurku
Di wajah kedua anakku
Ku berjanji tak kan ku tunggu hingga hilangnya peluang
Dengan meng-acuhkan luka sekecil apapun
Pada hati dan diri anakku…
Tragedi Situ Gintung 27 Maret 2009
... ikut terluka ketika bibir Galih luka terantuk batu...
Seseorang telah membuat laporan bahwa tanggul penahan itu sudah mulai menipis
Mereka acuhkan!
Pagi itu dua bulan yang lalu …
Retakan di tanggul penahan telah nampak
Mereka masih acuhkan
Pagi itu dua hari yang lalu …
Semua terasa biasa saja…
Terbiasa dengan kondisi yang ada…
Walaupun luapan air mulai mengalir meluap ke selokan...
Diacuhkan dan mengacuhkan…
Pagi itu dua jam yang lalu air bergemuruh… mereka masih acuh
Pagi itu air mengamuk
Banjir bandangnya mengingatkan
"Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang benar-benar hilang kecuali peluang" (James Arthur Ray)
Luluh lantak peluang sudah hilang tak bisa berulang…
Semua terluka di SITU GINTUNG….
… Juga ketika pagi ini kubangun dari tidurku
Di wajah kedua anakku
Ku berjanji tak kan ku tunggu hingga hilangnya peluang
Dengan meng-acuhkan luka sekecil apapun
Pada hati dan diri anakku…
Tragedi Situ Gintung 27 Maret 2009
... ikut terluka ketika bibir Galih luka terantuk batu...
Langganan:
Postingan (Atom)