Sabtu, 31 Mei 2008

MALANG ATAU BERUNTUNG....???

Hallo sahabat-sahabatku… masih segar yah… kalau agak gerah dikit coba keluar ruangan bentar … tuh lihat awan puti yang berarak di langit… rasakan desauan angin … segarr kan … itulah kehidupan… kadang kita terlalu lama duduk didalam ruangan kita sehingga ruangan kita setiap saat terasa sempit yah….

Nah tentang cara memandang kehidupan ada renungan yang aku dapat dari Milis sebelah (maaf kalau sudah pernah dapat)

"Hadapi badai kehidupan sebesar apapun , Tuhan tahu kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan bukan hanya untuk disandarkan di dermaga saja"


Dari kecil saya senang mendengar cerita. Baik lisan maupun tertulis. Dan cerita ini pula sering menjadi bahan ilustrasi saya jika sedang kebagian tugas mengajar atau memberikan briefing harian. Tidak tahu kenapa, buat saya selalu saja ada hikmah dari cerita yang saya dengar.

Berikut salah satu cerita yang ingin saya share:

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang puteranya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.

Orang-orang dikampung yang mendengar berita itu berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu".

Keesokan harinya, ternyata kuda pak Tani kembali kekandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa.
Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang dikampung yang melihat peristiwa itu berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu".

Keesokan harinya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

Orang-orang dikampung yang melihat peristiwa itu berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu".

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kakinya. Perlu waktu lama hingga tulangnya yang patah akan baik kembali.

Keesokan harinya, datanglah Panglima Perang Raja kedesa itu. Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh ditempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu".

Kisah diatas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut:
non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara.

Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan". Maka orang2 seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung", "sial", dan sebagainya.

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sungguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaannya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-lessnya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain. Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian-kejadian PHK , Paket Hengkang, Mutasi tugas, Bencana Alam Gempa Bumi, Konflik rumah tangga, Putus Cinta dan apapun namanya itu. . . . karena.... sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu.


"Hadapi badai kehidupan sebesar apapun , Tuhan tahu kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan bukan hanya untuk disandarkan di dermaga saja "

Jumat, 16 Mei 2008

Anda Tidak Perlu Berdoa kepada Tuhan... 2 (Tanggapan)

Assalamu'alaikum anakku Galih... ini tanggapan tentang artikel sebelumnya... dari sahabat semangatku Michael Anthony Ugiono... luar biasa beda irama tapi harmoninya luar biasa nikmat... udah sms ayah belum nak?



Berdo'a itu Sedap ....
Kalau menurut telaah saya selama ini sih, berdoa itu penting, sebab dengan berdoa itu selain ibadah juga merupakan media komunikasi transendental antara kita sebagai umat dan Tuhan yang kita sembah dan puja. Apalagi kalau tengah malam hening sunyi, sedap tenan berdoa. Tuhan adalah fokus kehidupan bagi saya. Segala sesuatu yang saya kerjakan di dunia, sekalipun Tuhan sudah kasih seluruh kehebatan untuk merancang kehidupan yang saya ingini namun fokusnya tetap pada Tuhan, artinya saya hidup untuk memuliakan nama Tuhan bukan untuk memuliakan diri saya ataupun ciptaanNya yang lain termasuk semesta dan hukum - hukumnya. Sehingga rancangan hidup yang saya rencanakan tidak lain adalah pengejawantahan rencana Tuhan atas kehidupan saya. Sebab saya selalu meminta Tuhan untuk menunjukkan rancangan yang Tuhan punya atas hidup yang diberikan pada saya. Kalau saya punya slogan IMPOSSIBLE IS NOTHING!, maka sesungguhnya Tuhan lah yang menjadikan semuanya itu mungkin.
Hal hal yang tidak mungkin menurut akal manusia, menjadi mungkin ketika kita melibatkan penyertaan Tuhan di dalamnya.

Setelah bertahun tahun saya mencari apa sesungguhnya rancangan Tuhan atas hidup saya, akhirnya saya menemukan bahwa Tuhan merancang saya untuk bisa menjadi seorang trainer, seorang pendidik, seorang motivator yang menyalakan lentera di hati yang sedang gelap serta membesarkan nyala lentera di hati yang sedang redup. Maka jadilah saya seorang penyala lentera seperti yang Tuhan mau atas kehidupan saya.... Dan ketika kita sudah menemukan rancangan Tuhan atas hidup kita dan kita mau hidup sesuai rancangan dan kehendak Nya, maka ternyata Tuhan mencukupkan segalanya sehingga saya bisa fokus pada penugasan yang diberikan Tuhan pada saya yaitu menjadi seorang penyala lentera. Saya sudah tidak lagi mengkhawatirkan hidup saya , apa yang akan saya makan esok hari, atau apa yang akan saya pakai esok hari. Setiap hari yang saya pikirkan adalah lentera - lentera mana yang harus saya nyalakan esok hari dan apa yang harus saya persiapkan untuk menyalakannya. Karena
dengan ajaib dan penuh kemuliaan, Tuhan mencukupkan seluruh kebutuhan saya dan keluarga saya secara rohani dan jasmani, lahir dan batin.
Dalam menjalankan tugas sebagai penyala lentera pun hati ini penuh suka cita menjalaninya, tiada bimbang dan ragu. Sebab saya tahu inilah rancangan Tuhan atas hidup yang diberikan pada saya dan Tuhan selalu beri yang terindah dan terbaik bagi saya dan keluarga saya.

Namun apakah berarti saya tidak pernah mengalami hambatan, ataupun cobaan di dalam hidup saya.... ? Hambatan dan pencobaan itu tetap datang dan datang lagi...... namun karena saya selalu berkomunikasi dan hidup menurut kehendaknya serta berjalan sesuai pimpinan Tuhan, maka saya percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya dan membiarkan saya terjatuh sampai tergeletak tak berdaya. Tuhan selalu sanggup menolong dan mengangkat saya sedalam apapun tantangan - tantangan kehidupan mencoba menenggelamkan saya. Tuhan berada sangat dekat, Dia hanya sejauh doa. Dia layakkan saya kembali walaupun di masa lalu saya pernah hidup menurut kehendak saya pribadi yang menuntun saya kedalam kegelapan dosa. Dengan kasih dan ampunannya, Dia angkat saya, basuh badan saya yang kotor dan Dia obati sampai sembuh semua luka luka saya. Dia jadikan hidupku berarti.

Terpujilah Tuhan yang berkuasa atas seluruh semesta alam.

Salam Sukses dan Berkelimpahan Selalu

Michael Antony Ugiono
Motivational, Actual & Universal Life Solutions

POSEIDON Adventure Activities Agency
The Leader in Adventure-based Education Since 1999
OFFICE :
Jl. Timor Timur, Gg. Samosir No. F-19, Kayen, Sleman
Daerah Istimewa Jogjakarta - 55284
Phone : +62 274 7158686, +62 815 5934567 / SMS : 081468000129
E.mail : poseidon_jogja@ yahoo.com
: info@adventure- ed.org
Website : www.adventure- ed.org
www.mausolutions. com
"Nature shapes personality"

Anda Tidak Perlu Berdoa kepada Tuhan...

Anakku Galih berikut ... renunganku tentang do'a dan tanggapan dari sahabat semangatku Pak Anthony walaupun dari beda keyakinan ... tapi demikian indah iramanya... dinikmati yah... tapi sebelum baca ini sembahyang dulu dong....
(ngomong-ngomong ketika kamu baca artikel ini sudah umur berapa kamu... jangan lupa sms ke ayah ya....)



Anda Tidak Perlu Berdoa kepada Tuhan...
(BengiAwan Solo Café - 08-05-2008)

Tadi malam saya me"ngaji" pada seorang ustadz nyleneh...
Betul nyleneh kita "ngaji" di sebuah café, dengan abg di kanan kiri kita dengan segala macam tingkah lakunya
Ketika kita bicara tentang do'a di pojokan dua pasang ABG cekikikan sambil chatting.
Ketika kita diskusi tentang hati yang bening di meja sebelah bergerombol ABG bercerita serunya nonton Ayat-Ayat Cinta...
Ustadz ini juga nyeleneh bukan main, rambutnya dicat merah dengan celana jeans ketat dan jacket khas aktifis jalanan... salah satu idola beliau adalah Gie... pantesan

"Anda Tidak Perlu Berdoa kepada Tuhan...!" Demikian sang ustadz nyleneh ini berucap sembari menyeruput teh-jahenya

Waduh semalaman deh saya tidak bisa tidur... mikieeerr sampai lierr...

Kenapa harus meminta, kalau Tuhan maha berkuasa atas segala sesuatu
Yang sudah terucap maupun yang belum terucap
Kita berdoa juga dengan ijin dan kuasa Tuhan
Kita berdoa adalah kita beribadah tidak kurang tidak lebih.
Memang ada yang diluar kuasa Tuhan

Jadi kalau menurut saya sih...
Saya harus fokus di beningnya hati...
Syukur - Ikhlas - Tawakal
Bukan di doanya
Do'a mah ibadah saya bukan dalam rangka merengek-rengek kepada Tuhan (Tuhan Maha Tahu).... apalagi jual beli dengan Tuhan (Tuhan Maha Berkuasa)... apalagi memaksa Tuhan untuk memenuhi keinginan (Tuhan Maha Berkehendak)

Ahh.. Masalah ustadz nyleneh bin ajaib itu mah tidak penting kan....
Kedalaman sumur tidak bisa diukur hanya dengan dilihat kan...
Seperti Doa tidak menjadi terlalu penting lagi ....
Jadi kalaupun saya berdoa... saya berdoa karena saya beribadah...
Akhirnya pagi ini saya bisa minum teh jahe yang wangi dan segar... hemmm yummy...

Salam berkelimpahan

Salam saya untuk BengiAwan Solo Café.... Sebuah komunitas yang belajar di gelapnya malam dalam mencari cahaya siang.... Tanpa harus takut gelapnya malam.

Tanggapan dari Pak Anthony.... bersambung yah...