Minggu, 27 Juni 2010

Pembeli adalah Raja… ahhh sudah kuno…
By Supriyadi

Pembeli adalah RAJA… ahhh itu sudah KUNO….!
Demikian nasehat yang disampaikan pemilik Toko Cat dan Bangunan Mataram, salah satu Toko perlengkapan bangunan terbesar di Purwokerto.

Bagi dia Pembeli adalah Saudara…

Wah ini menggelitik PENASARANku habis-habisan tadi malam…
Pembeli adalah Saudara
Perlakukan Pembeli seperti Saudaramu….!

Dalam otak saya yang mungil ini, dari dulu selalu tercatat bahwa pembeli adalah raja yang harus dilayani apapun keinginannya

Tapi ternyata pendekatan Pembeli adalah Saudara, ternyata lebih powerful
Karena kita menganggap bahwa untuk saudara ada equality, kesetaraan,
dan kita pun melayani dan menghormati pembeli sebagaimana kita ingin dilayani ketika kita di posisi menjadi pembeli.
Dengan saudara ada ketulusan, kesabaran, keramahan dan kejujuran…
Kita mendengarkan keluhan mereka, kesulitan mereka dan kita siap membantunya.

Banyak diantara kita, ketika menjadi pembeli tidak suka dengan basa-basi, sebagaimana yang dilakukan penganut Pembeli adalah Raja…

Kita lebih suka ketulusan, kejujuran dan keramahan tidak sekedar selisih harga yang lebih murah…
Kita juga suka rumah makan yang bersih baik di meja makan maupun di dapurnya
Bahkan kadang senyum tulus di bibir pelayan yang siap melayani lebih indah dibandingkan diskon besar-besaran. ..
Betapa nikmatnya ketika kita di sebuah restoran dengan senyum mengembang di antara para pelayan
Suasana kekeluargaan antara pemilik - pegawai - pelanggan yang terbangun membuat kita merasa di tempat sendiri

Dengan menganggap Pembeli adalah Saudara, kita menjual bukan untuk sekedar melayani tapi untuk membahagiakan pelanggan…
Meringankan beban pelanggan
Bahkan kita dengan suka hati mengantar pesanan ke rumah walaupun secara profit mungkin kita rugi… hey… jangan cemberut dong...kita bicara long term customer nih...

Kita bikin gathering di toko kita untuk sekedar launching produk baru
Bahkan pengajian, arisan antar pelanggan atau sekedar memberikan permen atau cokelat buat anak kecil dari pelanggan

Tetapi percayalah apabila Raja tidak suka pelayanan kita dia bisa memecat sesuka hati sang Raja…
Tetapi apabila anda bisa menjalin persaudaraan dengan pembeli anda, maka dia akan kembali lagi…
Bukan hanya karena pelayanan anda, tetapi dia merasa ikut terlibat dalam bisnis anda…
Bahkan ada pelanggan yang akan datang dan melaporkan bahwa ada kompetitor anda yang sedang banting harga…
Bahkan ada pelanggan yang melaporkan bahwa produk yang sama dijual di toko lain dengan harga lebih murah
Hebat kan kalau kita merubah Pelanggan menjadi aset…

Karena Pembeli telah menjadi Saudara kita...


Semoga bermanfaat..

Solo 22 Juni 2010 (persiapan opening Apotek Keluarga Sehat)...

Sabtu, 19 Juni 2010

5 Key Element On Active Listening

5 Key Element On Active Listening
By: Supriyadi

Pernahkah anda merasa, bos anda tidak mau mendengarkan pendapat anda?
Seperti juga seorang karyawan yang terlihat tidak semangat dalam mengerjakan tugas gara-gara bosnya tidak bisa mendengarkan keluhannya

Atau anda seorang pimpinan yang masih merasa kurang pandai dalam mendengarkan pendapat atau keluhan karyawan?

Ada sebuah perusahaan besar multinasional tutup dua hari karena karyawannya mogok karena masalah yang sangan sederhana…. Sendok…

Anda mungkin tidak percaya, tapi ini sebuah kisah nyata tentang sendok bisa menjadi masalah ketika keluhan karyawan tidak didengarkan…

Bahwa sendok di Kantin saat ini sudah tidak layak pakai lagi… bahkan pada jam tertentu kekurangan… sehingga mereka harus makan sayur sop panas dengan tangan...

Mereka yang demo menunjukkan ingin didengarkan…

Atau cerita kemarin siang, ketika saya kecewa dengan sebuah warung makan favorit saya karena menu Gulai Kepala Ikan-nya…

Saya pun memesan menu favorit saya… Gulai Kepala Ikan….
Saya sudah menunggu lebih dari 1/2 jam antri dilayani, lalu saya mengingatkan bahwa meja saya belum dilayani…
Lalu waktu berlalu 3/4 jam dan pelanggan yang datang sesudah saya kok malahan didahulukan… hemmmm...
Saya ingatkan lagi ke pelayan bahwa meja saya harusnya dilayani lebih dahulu
Ehhh… kok tetap yang dilayani yang lain dulu yahhh…
Lalu saya putuskan untuk pergi dan mencari restoran lain… dan warung makan itu kehilangan satu pelanggan loyalnya bukan…

Bukan karena masakan atau kebersihannya… tetapi...
Karena tidak mampu mendengarkan… apa yang dirasakan pelanggannya….
Maaf kok jadi curhat he he he… kan sedang belajar mendengarkan kan…
bagaimana kalau anda menjadi pelanggan yang kecewa tadi… apa yang anda rasakan...

Mendengarkan adalah sebuah tehnik, sebuah seni, sebuah keahlian yang anda bisa terus belajar menguasainya

Berikut 5 Key Element untuk menjadi Ahli dalam Mendengarkan
1. Pay Attention, tunjukkan kepada lawan bicara anda bahwa anda mendengarkan secarap penuh, dan pahami juga komunikasi non verbalnya

a. Tatap lawan bicara anda secara langsung
b. Buang jauh jauh pikiran atau mental untuk mengalihkan atau menyanggah apa yang disampaikan
c. Hindari juga kondisi lingkungan yang kadang bisa mengalihkan perhatian anda terhadap apa yang disampaikan
d. "Dengarkan" juga body language lawan bicara
e. Menahan diri "percakapan pojok" dalam diskusi kelompok, percakapan pojok biasanya ada di pojokan ngobrolin bukan tema yang sedang didiskusikan…

2. Show That You are listening, tunjukkan kalau anda benar-benar mendengarkan, kadang kita mendengarkan dengan gaya tidak mendengarkan loh….

a. Sesekali mengangguk
b. Tersenyumlah, dan gunakan ekpresi wajah lainnya
c. Pastikan body language dan postur tubuh anda menunjukkan sikap terbuka
d. Encourage lawan bicara untuk terus berbicara dengan kata-kata singkat misal "ya", "hmm" dan yang lain

3. Provide Feedback, pembicara selalu ingin memastikan apa yang
a. Bertanya untuk memperjelas… "mohon maaf, maksud anda … kan?"
b. Berikan komentar singkat sesekali untuk mempertegas pemahaman anda

4. Never Interupting, interupsi sangat mengganggu kalau tujuan anda ingin benar-benar mendengarkan apa yang ingin disampaikan.

5. Respond Appropriately, pendengar yang baik haruslah menghormati, memahami dan menghargai apapun yang disampaikan
a. Tulus, terbuka dan jujur
b. Sampaikan pendapat anda dengan respectfull
c. Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan

Dengan menguasai ke lima Key Elemen on Active Listening ini, anda akan mengalami relationship yang lebih positif dan produktif…

Dan anda bisa menjaga loyalitas anak buah atau bahkan pelanggan anda.
Dan bisa jadi Gulai Kepala Ikan anda terasa lebih LEZAT ketika anda berhasil mendengarkan para pelanggan anda…. He he he...

Semoga bermanfaat.

Solo 20 Juni 2010