Rabu, 27 Februari 2008

Bersyukur untuk Doa yang Akan Terkabul


By: Supriyadi


Di tiga perempat malam yang dingin … sepi… tenang… tik… tik… tik… embun satu… satu… jatuh menetes.
Duduk tafakur Mas Karso, ustadz muda diujung desa, mengirim doa dalam sujudnya yang dalam:

"Dengan Pertolongan Tuhan aku yakin bisa meraih apapun yang aku inginkan…
Aku izinkan diriku untuk berhasil
Aku izinkan diriku untuk berubah
Aku izinkan nasibku untuk terus membaik
saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan
semua yang aku inginkan untuk hadir didalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan
Terimakasih ya Tuhanku…." (disadur dari BAB 7 - Quantum Ikhlas - Erbe Sentanu)

Doa yang penuh syukur dan keikhlasan yang dalam.
Seperti pagi tadi, ketika Mas Karso membuat saluran air dari sungai besar dialirkan ke sawah ladangnya, sehingga air bisa mengalir bebas hambatan. Malam ini dalam sujudnya yang dalam, Mas Karso membuka saluran bebas hambatan demi terkabulnya semua hasrat dan harapan yaitu dengan mengizinkan terkabulnya doa-doa dan harapan.

Yaitu dengan bersyukur untuk pengabulan doa bahkan sebelum doa terkabul.

Alam masih hening… bening… semburat merah di ufuk timur… pagi menjelang
Mas Karso telah naik satu tingkat derajatnya
Hidup dalam syukur

Solo - 23 Februari 2008

Tidak ada komentar: